Seni Pertunjukan Janger dari Banyuwangi
akan mementaskan lakon Ampak-Ampak Bayuyang
mengisahkan asal-usul kerajaan Macan Putih. Sekilas pertunjukan ini memang
bergaya Bali meski berbahasa Osing dan Jawa, namun justru menjadi salah satu
kebanggaan kota berjuluk Sun Rise of Javaini. Pentas Janger ini digelar di Taman
Budaya Jawa Timur (TBJT), Jalan Gentengkali 85 Surabaya, Sabtu malam (12/4).
Sebelumnya, Jum’at malam (11/4) di
tempat yang sama digelar Sendratari dengan lakon Ngrandu Ndaruyang mengisahkan kisah asmara Patih Bajul Sengoro yang
gagal merebut hati puteri Menak Sembuyu bernama Sekar Dalu. Bajul Sengoro memperalat
Tukang Sihir untuk menyebarkan penyakit,namun gagal mengobati Sang Puteri meski
sudah menyamar sebagai Dukun Pengobatan. Adalah Syech Maulana Ishak yang
kemudian berhasil menyembuhkan dan dinikahkan dengan Sang Puteri.
Dua pentas besar ini menandai Gelar
Seni Budaya Daerah (GSBD) yang merupakan acara rutin TBJT dengan menampilkan
potensi seni budaya dari berbagai daerah di Jatim secara bergantian., acara ini dipersiapkan dengan matang untuk menunjukkan kekayaan seni
budaya Banyuwangi,”
Bukan hanya kesenian, namun juga disajikan berbagai seni kerajinan, dan juga bazar kuliner
selama dua hari serta Pemutaran Informasi Produk Unggulan dari Kota Gandrung
ini.
Kesenian lain yang juga khas
Banyuwangi, adalah Tari Jejer Gandrung, disajikan hariJum'at, (11/4) serta Patrol,
Terbang Kuntulan dan Tari Jak'ripah. Disamping
itu juga dimeriahkan oleh seni pertunjukan Jaranan, Tari Jinggo Yudo, Lagu
Sumberwangi, Tari Kembang Goyang dan juga Lagu Tutupe Wirang.
Pergelaran Janger tersebut di atas dimulai
ketika Mas Snepo Handoyo Kusumo menyerahkan mahkota kebesarannya secara ikhlas
kepada adiknya, Prabu Mas Wilobroto. Kemudian dia memilih keluar dari istana
beserta 40 punggawa menuju Bujuk Bayu Lor. Atas peristiwa itu Mas Snepo Handoyo
Kusumo mendapat julukan Prabu Mas Tawangalun. Namun masyarakat merasa tertekan
dan tertindas oleh kepemimpinan Prabu Mas Wilobroto, dan meninggalkan desanya mengikuti Prabu Mas Tawangalun.
Atas kondisi ini Mas Wilobroto naik
pitam dan memerintahkan adiknya Mas Ayu
Tunjungsari dan anaknya sendiri, Wilotaruno untuk menyerang Mas Tawangalun. Namun mereka gugur di tangan prajurir
Tawangalun. Mas Wilobroto lantas memimpin
sendiri pasukannya menyerang Bujuk Bayu Lor, namun juga tewas.
Setelah bertapa, Mas Tawangalun
mendapatkan wisik agar mengikuti arah berjalan macan putih dan harus mendirikan
pusat kerajaan baru dimana macan putih itu berhenti. Di dekat tempat menghilangnya
macan putih itu kemudian Mas Tawangalun mendirikan kerajaan Macan Putih yang kini
menjadi wilayah desa masuk Kecamatan Kabat, Banyuwangi.
SAKSIKANLAH
GELAR SENI BUDAYA DAERAH 2014
SUNRISE OF JAVA
Kabupaten Banyuwangi
Hanya Di
UPT.Taman Budaya Jawa Timur
JL.Gentengkali 85 Surabaya
GRATIISSSS LooOOO...!!!
No comments:
Post a Comment