SAKSIKANLAH
DAN
HADIRILAH
GELAR SENI BUDAYA DAERAH
MUTIARA SUKUNING ARGO LAWU
KABUPATEN MAGETAN
2015
( Pameran Produk Unggulan dan Kuliner )
DOORPRIZE GRATISS Menanti anda
Jumat, 13 Maret 2015
Pukul : 19.00-22.00 Wib
Tari Bedaya Sudamala
PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN
Campur Sari Lawak ( CARIWAK )
" MUTIARA BRANTA "
Sabtu, 14 Maret 2015
Pukul : 08.00 - 12.00 Wib
Lomba Menggambar Family ( PAUD & TK )
Pergelaran " CAMPUR SARI "
Pukul : 19.30 -22.00 Wib
Pergelaran Ketoprak
" ALAP - ALAP MERTALAYA "
Hanya di
UPT.TAMAN BUDAYA
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Provinsi Jawa Timur
Jl. Gentengkali 85 Surabaya
GRATISSS LOO..!!!
TAMPILAN
HARI I
SINOPSIS
Campursari
& Lawak (Cariwak)
“MUTIARA BRONTO”
Kisah cinta klasik ini terjadi dilereng
Gunung Lawu Magetan. Dyah Tirtosari dan Bagus Mojosemi saling berjanji sehidup
semati. Namun rintangan menghadang, orang tua Dyah Tirtosari yang terbelit
hutang yang tak terbayar harus menyerahkan dia sebagai pengganti pembayaran
kepada Juragan kaya yang suka mempermainkan wanita.
Suratan takdir jualah yang pada akhirnya
mempertemukan kembali dua sejoli ini bersatu lagi membentuk mahligai bahagia.
Cerita ini dikemas dalam bentuk drama
komedi diiringi lagu-lagu Campursari masa kini.
Kisah ini hanyalah rekayasa fiksi,
sedangkan tokoh-tokoh dalam cerita ini mengambil nama-nama obyek wisata yang
ada dikaki Gunung Lawu Magetan.
TAMPILAN
HARI II
SINOPSIS
PERGELARAN SENI KETHOPRAK
“ALAP
– ALAP MERTOLOYO”
Awal
Tahun 1828 disaat masih berkecamuk perang Diponegoro, Kabupaten Magetan
dipimpin oleh RMA Sosrowinoto. Beliau seorang Bupati yang kharismatik, anti
penjajah dan dipercaya sebagai pemimpin perjuangan untuk wilayah timur Gunung
Lawu.
Tepatnya pada tanggal
16 Februari 1828 pasukan Belanda dari arah Ngawi dan Madiun yang dipimpin oleh
Letnan Marnitz menggempur Magetan.
Kedatangan Belanda
segera disambut dengan perlawanan sengit kekuatan prajurit-prajurit Magetan
yang dikomandani oleh Tri Tunggal RMA Sosrowinoto, R.T Sosrodilogo dan R.T
Alap-alap Mertoloyo.
Terjadilah perang
besar diutara Alun-alun Magetan atau tepatnya di seputaran Jembatan Gandong.
Hingga gugurlah Raden Tumenggung Mertoloyo sebagai pahlawan Kabupaten Magetan.
No comments:
Post a Comment